Enakkah jadi jurnalis? Tema yang sekaligus mengandung unsur pertanyaan itu disampaikan reporter SCTV Teguh Hadi Prayitno di depan para siswa SMK Palebon Kecamatan Pedurungan saat pelatihan wartawan televisi untuk pelajar.
Pelatihan digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Jateng, Selasa (6/11). Peserta pelatihan terdiri dari 60 siswa SMK Palebon dari berbagai jurusan didominasi jurusan Multi Media. Nara selain Teguh Hadi Prayitno, Syamsul Arifin dari ANTV, Septy Wulandari, Suryo Jenggot dari Pro TV dan masing - masing siswa SMK tersebut mengikuti pelatihan dengan menghadap laptop.
Dikatakan Teguh, mendengar kata jurnalis, apa yang terbayang di pikiran dan apa yang menancap dalam benak yang mendengar, pasti akan mengatakan wartawan profesi yang prestisius, bergengsi, hebat, pintar, cerdas, sedikit menakutkan. Mungkin begitu atau mungkin sebaliknya, kumal mencari - cari kesalahan orang, tidak mau diatur.
Teguh memberikan iming - iming bahwa profesi wartawan bisa keliling di berbagai tempat dengan gratis, mendapat kemudahan gratis di berbagai tempat dan acara, bisa ketemu orang penting seperti Gubernur, artis, selebritis dan lain - lain serta mendapatkan kemudahan fasilitas.
Syamsul Arifin menambahkan, berita adalah fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Berita juga bisa laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua - duanya bagi masyarakat luas.
Pelatihan jurnalis elektrik yang diselenggarakan IJTI itu disambut positif kepala SMK Palebon Sri Jumilah. Menurutnya, untuk ekstrakulikuler di SMK Kejuruan ini perlu ada tambahan pelajaran ekstra tentang jurnalisme. Sebab selain pendidikan formal, banyak lulusan SMK meniti kariernya dari pendidikan nonformal seperti yang diperoleh dari ekstrakurikuler (ekskul), mereka bisa meraih masa depan lebih baik.
"Tahun lalu, pelatihan jurnalisme televisi yang diselenggarakan oleh IJTI Korda Jateng ditujukan ke SMA Negeri 2 dan STIKOM, tahun ini di SMK Palebon dan yang satunya nanti di SMA mana atau Perguruan Tinggi yang mana akan menyusul," kata panitia pelatihan wartawan televisi IJTI Korda Jateng Beno Siang Pamungkas.
Pelatihan digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Jateng, Selasa (6/11). Peserta pelatihan terdiri dari 60 siswa SMK Palebon dari berbagai jurusan didominasi jurusan Multi Media. Nara selain Teguh Hadi Prayitno, Syamsul Arifin dari ANTV, Septy Wulandari, Suryo Jenggot dari Pro TV dan masing - masing siswa SMK tersebut mengikuti pelatihan dengan menghadap laptop.
Dikatakan Teguh, mendengar kata jurnalis, apa yang terbayang di pikiran dan apa yang menancap dalam benak yang mendengar, pasti akan mengatakan wartawan profesi yang prestisius, bergengsi, hebat, pintar, cerdas, sedikit menakutkan. Mungkin begitu atau mungkin sebaliknya, kumal mencari - cari kesalahan orang, tidak mau diatur.
Teguh memberikan iming - iming bahwa profesi wartawan bisa keliling di berbagai tempat dengan gratis, mendapat kemudahan gratis di berbagai tempat dan acara, bisa ketemu orang penting seperti Gubernur, artis, selebritis dan lain - lain serta mendapatkan kemudahan fasilitas.
Syamsul Arifin menambahkan, berita adalah fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Berita juga bisa laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua - duanya bagi masyarakat luas.
Pelatihan jurnalis elektrik yang diselenggarakan IJTI itu disambut positif kepala SMK Palebon Sri Jumilah. Menurutnya, untuk ekstrakulikuler di SMK Kejuruan ini perlu ada tambahan pelajaran ekstra tentang jurnalisme. Sebab selain pendidikan formal, banyak lulusan SMK meniti kariernya dari pendidikan nonformal seperti yang diperoleh dari ekstrakurikuler (ekskul), mereka bisa meraih masa depan lebih baik.
"Tahun lalu, pelatihan jurnalisme televisi yang diselenggarakan oleh IJTI Korda Jateng ditujukan ke SMA Negeri 2 dan STIKOM, tahun ini di SMK Palebon dan yang satunya nanti di SMA mana atau Perguruan Tinggi yang mana akan menyusul," kata panitia pelatihan wartawan televisi IJTI Korda Jateng Beno Siang Pamungkas.